Three Cute Cherries


Selasa, November 29, 2011

SISTEM BINER FENOL - AIR



TUJUAN
 a. Memperoleh kurva komposisi sistem fenol - air terhadap suhu pada tekanan tetap. 
b. Menentukan suhu kritis kelarutan timbal balik sistem fenol air.
 LATAR BELAKANG TEORI
 Sistem biner fenol - air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air kelarutanya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol atau air.

ALAT DAN BAHAN
 a. Alat:
 1. Tabung reaksi diameter 4 cm 1 buah 
2. Sumbat tabung 1 buah 
3. Pengaduk 1 buah 
4. Gelas kimia 400 ml 1 buah 
5. Kaki tiga dan kasa 1 set 6. Pembakar 1 set 
7. Buret 50 ml 1 buah 
8. Statif dan klem 1 buah 
9. Termometer 1 buah 
b. Bahan 
1. Fenol 
2. Aquades. 
CARA KERJA 
1. Menimbang tabung reaksi (bersih dan kering). 
2. Tabung diisi dengan fenol sampai kira-kira massa fenol 5 gram. 
3. Mengisi buret dengan aquades. 
4. Menyusun alat percobaan seperti gambar.Susunan alat percobaan sistem biner 
5. Menyusun alat titrasi 
6. Menambahkan air melalui buret ke dalam tabung yang berisi fenol 1 ml atau sampai keruh. 
7. Memanaskan campuran dalam penangas (±90 ºC) sambil diaduk. 
8. Mencatat suhu pada saat campuran berubah jernih (T1). Pemanasan diteruskan sampai suhu menjadi (T1+4) ºC. 
9. Tabung dikeluarkan dan didinginkan. Suhu dicatat pada saat campuran kembali keruh. 
10. Melalui buret ditambahkan lagi aquades 1 ml. 
11. Ulangi langkah 7-10. 12. Percobaan dihentikan ketika volume aquades yang ditambahkan mencapai ±20 ml.
PEMBAHASAN 
Eksperimen ini akan membuktikan kelarutan sistem biner fenol air. Fenol dan air kelarutanya akan berubah apabila ke dalam campuran itu ditambahkan dengan salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol dan air. Perubahan warna larutan dari keruh menjadi jernih dan dari jernih menjadi keruh menandakan kalau zat mengalami perubahan kelarutan yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. Pada percobaan ini komponen air selalu ditambahkan dan jumlah fenolnya tetap sehingga perubahan larutan dari jernih menjadi keruh atau sebaliknya terjadi pada suhu yang berubah-ubah. Perubahan suhu bergantung pada komposisi atau fraksi mol kedua zat. Dari data antara suhu (T) dan fraksi mol yang diperoleh dari percobaan dapat dibuat grafik sistem biner fenol – air, yaitu antara fraksi mol vs suhu (T). Grafik yang terbentuk seharusnya berupa parabola dimana puncaknya merupakan suhu kritis yang dicapai pada saat komponen mempunyai fraksi mol tertentu. Pada percobaan suhu kritisnya adalah 67,5ºC dengan komposisi campurannya adalah fraksi mol fenol 0,03392 dan fraksi mol airnya 0,06608. Ini menunjukkan kalau pada suhu 65 ºC, komponen yang berada di dalam kurva merupakan sistem dua fase dan komponen di luar kurva atau di luar titik kritis komponen merupakan sistem satu fase.
Komponen berada pada satu fase pada saat campurannya larut homogen (jernih), sedangkan komponen berada pada dua fase ketika dilakukan penambahan air yang menghasilkan dua lapisan (keruh). Grafik yang terbentuk pada percobaan ini kurang sempurna karena bentuknya tidak simetris dan kurva lebih dominan di bagian kiri. Paling tidak kurva ini cenderung membentuk parabola. Kurva ini adalah kurva kelarutan fenol dalam air dan tidak menunjukkan kelarutan timbal balik fenol terhadap air. Bentuk kurva yang diperoleh kurang sesuai dengan teori, hal ini mungin disebabkan karena hal-hal berikut. 1. Kekurangtelitian praktikan saat percobaan, misalnya pada saat membaca termometer. 2. Validitas alat yang digunakan. 3. Kesalahan analisa data.
JAWABAN PERTANYAAN 
A. Tugas 
1. Tulis rumus kimia fenol dan Mrnya! Fenol mempunyai rumus kimia C6H6O dengan nilai Mr = 94. Rumus strukturnya sebagai berikut. OH
2. Jika fenol yang digunakan berkadar 95% (b/b) dan massa yang ditimbang sebesar 5,140 gram, hitung jumlah mol fenol! Massa fenol = Mol fenol
95 ×5,140 = 4,883 gram. 100 m 4,883 = = 0,052 mol = Mr 94

3. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan fase? Adakah perbedaan dengan wujudnya? Fase adalah bagian serba sama dari suatu zat yang dapat dipisahkan secara mekanik serta serba sama dalam sifat fisika dan kimia, sedangkan wujud merupakan bentuk zat pada suhu tertentu. Zat pada suhu yang berbeda mungkin mempunyai wujud yang berbeda. Misal air pada suhu -10ºC wujudnya padat, sedangkan pada suhu 10ºC wujudnya cair. 
B. Pertanyaan 
1. Berapa komposisi campuran fenol dan air dalam % (b/b) pada suhu kritis larutannya? Massa fenol = 4,975 g Fraksi mol fenol = 0,093392 Massa air = 9,261 g Fraksi mol air = 0,906609 Komposisi campuran dalam % Fenol = 4,975 + 9,261 ×100 % = 35,1% 64,9%
4,975

Air

= 4,975 +9,261 ×100 % =

9,261

2. Berapa komposisi campuran fenol dan air dalam satuan mol fraksi pada suhu 50ºC, dimana sistem berada pada satu fase dan dua fase? Komposisi campuran pada suhu 50ºC (diambil dari Trata2 = 49,5ºC) XF = 0,316733 XA = 0,683267 Sistem berada dalam 2 fase pada suhu di atas 67,5ºC. Sistem berada dalam 2 fase pada suhu di bawah 67,5ºC.
KESIMPULAN DAN SARAN 
a. Kesimpulan 
• Kelarutan timbal balik sistem biner fenol – air mempunyai suhu kritis 67,5ºC. 
• Pada suhu kritisnya nilai fraksi mol fenol 0,03392 dan fraksi mol airnya 0,06608. 
• Sistem biner fenol – air memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. 
• Campuran fenol dan air dapat saling melarutkan, yang jumlahnya banyak sebagai pelarut dan sebaliknya. b. Saran 
1. Praktikan hendaknya melakukan persiapan secara matang. 
2. Praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatam 
3. Alat yang digunakan sesuai dengan standar. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. Rohman, Ijang.2004.Kimia Fisika I. Bandung:UPI. 
2. Tim Dosen Kimia Fisika. 2004. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika I. Semarang. Jurusan Kimia FMIPA UNNES. 3. Wahyuni, Sri.2003.Buku Ajar Kimia Fisika 2.Semarang:UNNES.
 MAKASIIIHHH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar