|
Jumat, Maret 08, 2013
IKATAN KIMIA (Sistem dengan lebih dari satu electron pada orbital d memiliki medan Kristal kuat dan lemah)
A.
Sistem
dengan lebih dari satu electron pada orbital d memiliki medan Kristal kuat dan lemah
Pada umumnya, D(selisih
energi total diantara tingkat yang lebih tinggi dengan tingkatan yang lebih
rendah) sangat besar maka medan kristal
kuat, elektron cenderung berpasangan pada tingkat yang lebih rendah walaupun
ada energi tolakan, membentuk konfigurasi spin-rendah.
Jika medan Kristal sangat lemah maka D kecil, menyebabkan electron d mempertahankan konfigurasi spin
maksimumnya, keadaa ini disebut spin-tinggi,
dan karena itu mengorbankan energi pemampatan medan kristal (EMPK).
Persebaran medan kuat dan lemah
untuk semua konfigurasi dn
diperlihatkan gambar 1 dibawah ini:
Perhatikan bahwa untuk medan
kuat, elektron selalu berpasangan dalam tingkat yang lebih rendah dulu,
mengisinya sebelum memasuki tingkat yang lebih tinggi. Untuk medan lemah,
setiap orbital yang energinya tinggi maupun rendah, menerima satu elektron
sebelum melalui berpasangan. Konfigurasi medan-lemah selalu memiliki skema pasangan
seperti ion bebas.
Sebagai contoh sebuah ion dengan
dua elektron d dalam tapak simetri
octahedral. Sekarang kita ketahui apa yang akan terjadi pada elektron d pertama. Elektron kedua akan bergabung
saja dengan yang pertama dalam tingkat energy yang rendah seperti ditunjukkan
pada gambar 1, yaitu mengisi orbital terpisah sesuai dengan aturan Hund. System
ini akan memperoleh EMPK total 2(2/5
Δ), atau 4/5 Δ. Karena konfigurasi spin sama dengan pada ion terkucil, maka
tidak akan ada efek energi yang nyata karena perubahan dalam antraksi elektron d. Elektron d ketiga akan berkelakuan sama dan meningkatkan energy pemampatan
medan Kristal sebanyak 2/5 Δ lagi.
Tetapi, elektron d keempat menghadapi pilihan yang sulit:
elektron ini dapat turun ke tingkat energy yang lebih rendah dan berpasangan
dengan satu elektron (tolakan) yang sudah ada disana, atau mungkin ke tingkat
energy yang lebih tinggi yang kurang mantap dan tetap tidak berpasangan. Jika
elektron turun ke bawah, kemantapan sistem meningkat sebanyak 2/5 Δ dikurangi energy antraksi atau kerja W yang harus diberikan jika elektron
berpasangan. Jika elektron pergi ketingkat yang lebih tinggi, maka konfigurasi
spin ion terkucil yang sangat mantap akan dipertahankan (tidak ada yang hilang
akibat antraksi) nisbi terhadap kerja untuk berpasangan.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kekuatan Medan Kristal
Kekuatan
medan kristal atau harga 10 Dq dipengaruhi oleh banyak faktor. Empat
faktor dintaranya adalah muatan ion pusat, jumlah ligan dan geometri kompleks,
jenis ligan dan jenis ion pusat.
a. Muatan Ion Pusat
Bertambah
muatan ion pusat akan menyebabkan ligan-ligan tertarik lebih dekat ke ion pusat
sehingga interaksi antara ligan-ligan dengan orbital-orbital d ion pusat
bertambah kuat akibatnya pemisahan orbital d makin besar dan medan
kristal yang timbul makin kuat. Secara teoritik penambahan muatan ion pusat
dari 2+ ke 3+ akan meningkatkan harga 10 Dq sekitar 50 %. Sebagai contoh
adalah [Fe(H2O)6]2+ memiliki 10 Dq
sebesar 10000 cm–1 sedangkan ion [Fe(H2O)6]3+
memiliki 10 Dq sebesar 14000 cm-1.
b. Jumlah dan Geometri dari Ligan
Semakin
banyak jumlah ligan yang terikat pada ion pusat medan yang timbul makin kuat
dan harga 10 Dq makin besar. Kekuatan medan oktahedral lebih dari 2 kali
lipat kekuatan medan tetrahedral untuk ion pusat dan jenis ligan yang sama.
Sebagai contoh ion [Ti(H2O)4]3+ memiliki 10 Dq
sebesar 9000 cm –1 sedangkan ion [Ti(H2O)6]3+
memiliki 10 Dq sebesar 20300 cm –1. secara umum
dianggap bahwa:
Dalam hal ini ada dua faktor yang
mempengaruhi harga 10 Dq. Pada kedua kompleks tersebut yaitu:
a).
Interaksi anatara ligan-ligan dengan orbital-orbital d dari ion pusat
pada medan oktahedral lebih kuat dibandingkan pada medan tetrahedral.
b).
Bertambahnya jumlah ligan akan memperbesar kekuatan interaksi dan pemisahan
orbital-orbital d.
c.
Jenis Ligan
Ligan yang
berbeda akan mengahsilkan kekuatan medan yang berbeda pula. Sebagai contoh
adalah harga 10Dq untuk [CrCl6]3-, [Cr(NH3)6]3+
dan [Cr(CN)6]3- secara berturut-turut adalah 163 kJ. Mol-1
, 259 kJ.mol-1 dan 314 kJ.mol-1. urutan kekuatan
beberapa ligan ditunjukan dalam deret spektrokimia(spectrochemical series)
sebagai berikut: I- < Br- < S2- < SCN-
< Cl- < NO3- < F- < OH-
< ox2- < H2O < NCS- < CH3CN-
< NH3 < py < en < dipy < phen < NO2-
< fosfina < CN- < CO. Deret tersebut disebut juga deret
Fajans-Tsuchida.
d. Jenis Ion Pusat
Dalam satu
golongan untuk ion-ion dengan muatan yang sama kekuatan medan yang timbul
akibat interaksi antara ion pusat dengan ligan-ligan yang sama bertambah dengan
bertambahnya periode. Hal ini disebabkan karena pada satu golongan dari atas ke
bawah terjadi kenaikan muatan inti efaktif dengan bertambahnya periode.
Kenaikan ini disebabkan karena efek saringan (shielding) orbital 5d
< 4d < 3d. Kenaikan muatan inti efektif menyebabkan
ligan-ligan tertarik lebih dekat ke ion pusat. Interaksi antara ligan-ligan
dengan elektron-elektron pada orbital d ion pusat semakin kuat,
pemisahan orbital d semakin besar demikian pula dengan harga 10Dq
yang ada. Sebagai contoh harga 10Dq untuk ion-ion [Co(NH3)6]3+,
[Rh(NH3)6]3+ dan [Ir(NH3)6]3+
secara berturut-turut adalah 296 kJ.mol-1 dan 490 kJ.mol-1
Label:
KIMIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar