BAB I
PENDAHULUAN
Bumi
memang memiliki banyak potensi yang tidak ada batasnya. Dari dulu hingga
sekarang manusia mengolah potensi bumi ini untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Mineral dan batubara yang terkandung dalam bumi pun sangatlah
banyak dan mungkin tidak terbatas. Bahkan ada beberapa mineral yang mungkin
sampai sekarang belum diketahui keberadaannya. Yang nantinya akan terus
bertambah dan menjadi bagian menarik dari para ilmuwan untuk ditelurusi lebih
lanjut. Belerang merupakan salah satu sumber bumi yang kaya di Indonesia.
Seperti kita ketahui, belerang atau sulfur
adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme.Berikut adalah informasi
mengenai belerang yang didapat dari berbagai sumber terpercaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Sulfur
Sejarah sulfur
adalah bagian dari sejarah kuno.. Nama itu sendiri mungkin berasal dari bahasa Latin yaitu dari bahasa Oscans, seorang orang kuno yang mendiami wilayah
termasuk Vesuvius, dimana simpanan belerang yang luas. Manusia prasejarah menggunakan sulfur sebagai pigmen untuk
melukis gua, salah satu contoh tercatat dari segi pengobatan ialah dalam penggunaan belerang sebagai tonik.
Pembakaran sulfur memiliki peran dalam seremonial agama Mesir selama 4.000
tahun yang lalu. "Api dan belerang" referensi dalam Alkitab yang berhubungan dengan belerang,
menunjukkan bahwa "api neraka" yang dipicu oleh belerang. Pada awal
dari dan industri menggunakan praktis belerang dikreditkan ke Mesir, yang
menggunakan belerang dioksida untuk pemutih kapas sejak 1600 S.M.
Penggunaan
sulfur dalam bahan peledak
untuk
menampilkan api t
erjadi
sekitar 500
S.M di Cina, dan-menghasilkan agen api yang digunakan dalam
peperangan (
kebakaran Yunani )
pada Abad Pertengahan.
Pliny the Elder dalam
iklan 50 melaporkan sejumlah individu menggunakan
sulfur dan ironisnya adalah dirinya sendiri tewas, dalam segala kemungkinan
dengan asap belerang, pada saat letusan Belerang dianggap oleh para ahli
alkimia sebagai prinsip mudah terbakar.
Pada tahun 1777,Lavoisier mengakui sulfur sebagai sebuah
elemen meskipun dianggap oleh beberapa orang
bahwa sulfur menjadi senyawa hidrogen dan oksigen;
sementara sifat unsurnya di
kemukakan oleh para ahli kimia Prancis
yaitu Joseph Gay-Lussac dan Louis
Thenard.
2.2 Karakteristik Sulfur
Belerang
berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai
bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk
alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara
sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Bentuk sulfur atau belerang:
Apabila dibakar
apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
2.3 Sifat Fisika Sulfur
Berikut ini merupakan
sifat-sifat fisika dari sulfur:
Fase
|
Solid
|
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
|
(alpha) 2,07 g/cm
|
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
|
(beta) 1,96 g/cm
|
Massa jenis (sekitar suhu kamar)
|
(gamma) 1,92 g/cm
|
Massa jenis cair pada titik lebur
|
1,819 g/cm; 388,36 K
|
Titik lebur
|
115,21 C; 239,38 F; 717,8 K
|
Titik didih
|
444,6 C; 832,3 F
|
Titik kritis
|
1314 K; 20,7 Mpa
|
Kalor peleburan
|
(mono) 1,727 KJ/mol
|
Kalor penguapan
|
(momo) 45 k\KJ/mol
|
Kapasitas kalor
|
(25 C) 22,75 J/mol K
|
2.4 Sifat Kimia Sulfur
Berikut ini merupakan
sifat-sifat kimia dari sulfur:
Struktur kristal
|
Orthorhombic -1,±2,4,6
|
Bilangan oksidasi
|
Oksida asam kuat
|
Bilangan oksidasi
|
2,58 (skala Pauling)
|
Energi ionisasi
|
Ke 1 adalah 999,6 KJ/mol
|
Energi ionisasi
|
Ke 2 adalah 22252 KJ/mol
|
Energi ionisasi
|
Ke 3 adalah 3357 KJ/mol
|
Jari-jari atom
|
100 pm
|
Jar-jari kovalen
|
102 pm
|
Jari-jari vanderwaals
|
180 pm
|
2.5 Senyawa Tiol
Senyawa
tiol merupakan senyawa sulfur yang berikatan antara hidrogen dengan sulfur.
Banyak senyawa tiol adalah
cairan dengan
bau yang mirip dengan bau
bawang putih.
Bau tiol sering kali sangat kuat dan menyengat, terutama yang bermassa molekul
ringan. Tiol akan berikatan kuat dengan
protein
kulit.
Distributor
gas alam
mulai menambahkan berbagai macam tiol yang berbau tajam ke dalam
gas alam
yang tidak berbau tersebut setelah kasus
peledakan
sekolah New London pada tahun
1937 di
New London, Texas yang
mematikan. Walaupun demikian, tidak semua tiol berbau tidak sedap. Sebagai contoh,
tioterpineol bertanggung
jawab atas aroma sedap buah
Citrus × paradisi.
Oleh
karena perbedaan elektronegativitas
yang rendah antara hidrogen dengan sulfur, ikatan S-H secara
praktis bersifat kovalen
nonpolar.
Sehingga ikatan S-H tiol memiliki momen dipol
yang lebih rendah dibandingkan
dengan ikatan O-H alkohol. Tiol tidak menampakkan efek ikatan hidrogen,
baik terhadap molekul air,
maupun terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, tiol memiliki titik didih
yang rendah dan kurang larut
dalam air dan pelarut polar lainnya dibandingkan dengan alkohol.
Metode
pembuatan tiol mirip dengan pembuatan alkohol dan eter. Reaksinya biasanya
lebih cepat dan berendemen lebih tinggi karena anion sulfur merupakan
nukleofil
yang lebih baik daripada atom oksigen
.
CH3CH2Br
+ NaSH heated in ethanol(aq) → CH3CH2SH + NaBr
Selain itu,
disulfida dapat dengan
mudah direduksi oleh reduktor seperti litium aluminium hidrida dalam eter
kering menjadi dua tiol.
R-S-S-R' → R-SH + R'-SH
Selain
membentuk senyawa tiol sulfur juga dapat membentuk senyawa lain. Sulfur bereaksi dengan semua logam kecuali
emas dan platinum,tidak hanya
membentuk sulfida, tetapi juga membentuk senyawa dengan beberapa unsur non-logam.
2.6 Manfaat dari belerang atau sulfur
1. Belerang sangat penting untuk
kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang,
dalam kadar yang sedikit.
2. Belerang adalah
komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai
fungisida.
3. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat.
4. Berton-ton belerang digunakan untuk
menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
5. Belerang juga
digunakan untuk pembuatan kertas
sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk
memutihkan buah kering.
6.Belerang merupakan insultor yang baik.
7. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara.
8. Belerang juga banyak digunakan di industri
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri
karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
2.7 Dampak dari Sulfur atau Belerang
Karbon
disulfida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida harus ditangani dengan
hati-hati . Hidrogen sulfida kecil dalam konsentrasi akan dimetabolisme, tetapi
dalam konsentrasi yang lebih tinggi dengan cepat dapat menyebabkan kematian yang berawal dari kelumpuhan
pernafasan. Dengan cepat mematikan indera penciuman. dioksida merupakan
komponen berbahaya dalam polusi udara atmosfer.
Sulfur dioxide
(SO2) memiliki
cakupan-cakupan yang sangat mengganggu. Bila kita menghirup SO2 hanya menembus sejauh
hidung dan tenggorokan maka sejumlah kecil konsentrasi SO2 akan mencapai paru-paru. Akan
tetapi jika menghirup secara berat dalam artian ada di lokasi gas belerang
dalam waktu yang lama, maka bernapaslah hanya melalui mulut atau konsentrasi
dari SO2 akan
menjadi tinggi.
Efek dari gas
belerang terhadap manusia sangatlah bervariasi. Dimana dengan konsentrasi
rendah pada 1ppm yang telah dihirup manusia akan mengalami pengurangan fungsi
paru-paru. Meskipun pada penelitian terhadap 7 sukarelawan hanya 1 orang yang
mengalami efek tidak baik pada 1 ppm. Jika selama 10 hingga 30 menit kedapatan
konsentrasi mencapai 5 ppm akan mengakibatkan sesak napas pada cabang tenggorokan kita. Bila
kedapatan selama 20 menit mencapai konsentrasi 8 ppm akan memerahkan
tenggorokan, gangguan pada hidung, dan iritasi pada tenggorokan. Sekitar 20 ppm
merupakan titik kritis dari iritasi konsentrasi SO2, meskipun ada beberapa laporan
bahwa ada orang-orang yang bekerja pada konsentrasi melampaui 20 ppm.
Konsentrasi sebesar 500 ppm sangat tidak dianjurkan untuk dihirup oleh manusia.
Pada beberapa kasus dimana terdapat
konsentrasi SO2
yang sangat tinggi pada ruangan tertutup, dapat mengakibatkan gangguan saluran
udara, hypoxemia (kekurangan oksigen pada darah), dan kematian dalam hitungan
menit. Efek dari pulmonary edema(gangguan pada paru-paru) meliputi batuk dan
napas pendek yang dialami selama berjam-jam atau berhari-hari setelah kedapatan
menghirup konsentrasi SO2.
Gejala-gejala ini menyakitkan hati dan menguras tenaga. Hasil dari kedapatan
menghirup konsentrasi dalam waktu yang sering, akan melukai paru-paru secara
permanen.
BAB III
KESIMPULAN
Belerang
berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai
bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk
alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Apabila
dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara
sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Sulfur dapat berikatan dengan senyawa hidrogen
membentuk senyawa tiol. Metode pembuatan tiol mirip dengan pembuatan
alkohol dan eter. Reaksinya biasanya lebih cepat dan berendemen lebih tinggi
karena anion sulfur merupakan
nukleofil yang lebih baik daripada atom oksigen
.
Unsur belerang mempunyai manfaat dan dampaknya.
Manfaat dari belerang salah satunya adalah
belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Dan salah satu dampak dari belerang
adalah pada beberapa kasus dimana terdapat konsentrasi SO2 yang sangat tinggi pada
ruangan tertutup, dapat mengakibatkan gangguan saluran udara,hypoxemia
(kekurangan oksigen pada darah), dan kematian dalam hitungan menit.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar